Review Mobil – Jeep Willys tak hanya tangguh, tetapi juga bersejarah dan melegenda. Di Sleman, ada sebuah bengkel yang khusus melayani pesanan kustom mobil bersejarah tersebut.
Mobil Willys hingga saat ini masih menjadi incaran para pecinta otomotif. Maklum, dalam sejarahnya, Jeep Willys diciptakan pertama kali pada 1941 khusus atas permintaan Pemerintah Amerika Serikat sebagai kendaraan tempur pada Perang Dunia II.
Angkatan Darat AS memang memesan kendaraan tempur ringan pengganti Ford Model T pada Juli 1940. Mobil ini diharuskan memiliki spesifikasi daya angkut 272 kilogram, ground clearance kurang dari 914 milimeter, bobotnya 590 kilogram dengan sistem penggerak empat roda.
Akhirnya, Jeep Willys mulai diproduksi pada 20 Mei 1942 oleh Ford Motor Company. Dan yang terbanyak oleh Willys-Overland dari Toledo, Ohio karena pihak ABC kesulitan memenuhi jumlah produksi yang diminta AS.
Bengkel mobil Jeep Willys di Sleman
Besarnya minat pecinta otomotif terhadap mobil bersejarah ini membuat sebuah bengkel di kawasan Ngemplak, Sleman, melayani kustom mobil Jeep Willys. Bukan sembarang Willys, hanya satu tipe saja yakni Willys tahun 1944 yang dianggap sebagai salah satu mobil tertangguh.
“Hanya satu varian Willys, hanya model tahun 1944. Karena ini kan mobil yang sebenarnya sangat historikal banget. Banyak yang suka karena mobil tertangguh pada masa Perang Dunia II, itu banyak kaum bapak-bapak yang suka mobil kayak gini,” kata Heri Sujatmianto yang merupakan owner Jogja Oto Build saat ditemui wartawan.
Heri mengatakan Willys ’44 ini dibuat dari mobil Jepang yang kemudian ‘disulap’ menjadi kendaraan perang. Katana, Taft, Feroza, menjadi beberapa mobil dasaran yang digunakan untuk membangun Willys.
Selama ini, konsumennya merupakan orang-orang yang ingin bernostalgia dengan Willys. Oleh karena itu, kebanyakan mobil kustomnya hanya untuk jalan-jalan di sekitar kompleks perumahan atau bahkan hanya jadi pajangan di rumah.
Tawaran Pesanan Datang dari Amerika
Sudah empat tahun Heri berkecimpung di dunia kustom mobil Willys. Dari yang berawal hanya menerima restorasi kecil-kecilan kini menjadi merakit Willys. Tak hanya dari Indonesia, kini peminat mobil kustomnya juga berasal dari luar negeri. Akan tetapi, saat ini bengkelnya baru bisa menerima pesanan dari Timor Leste.
“Dari Afrika kemarin ada yang menghubungi, Amerika juga. Tapi sementara baru ke Timor Leste yang aksesnya terjangkau. Kalau dalam negeri ya sudah dikirim hampir semua wilayah dari Aceh sampai Papua,” ucapnya.
Lalu berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat satu unit mobil perang itu? Heri bilang biaya minimal Rp 50 juta. Sebab, selain bodi interior dan eksterior juga harus dibuat ulang agar bisa semirip mungkin dengan Willys asli.