Review Mobil – Saat ini AC sudah menjadi fitur yang wajib ada di setiap mobil. Sebab, tanpa AC, berkendara pasti bakal serasa di ruang spa. Oleh karena itu penting banget merawat AC biar kinerjanya selalu optimal.
Pada AC mobil sendiri, terdapat banyak komponen yang terkait satu sama lain yang memiliki fungsi dan kerja masing-masing agar kinerja AC bisa maksimal. Mengenal lebih jauh soal AC tentu akan menambah pengetahuan Anda yang nantinya dapat berguna di kemudian hari.
Berikut komponen-komponen AC yang perlu kamu ketahui fungsinya dan perannya.
Komponen Ac Mobil
1. Freon
Komponen AC yang pertama adalah Freon, zat pendingin yang berbentuk gas cair khusus yang disirkulasikan di dalam saluran AC mobil. Komponen ini memiliki fungsi sebagai refrigerant, yaitu komponen yang menciptakan suhu dingin yang kemudian disalurkan ke seluruh ruangan dalam kabin mobil. Berkat Freon inilah suhu di dalam kabin mobil menjadi dingin.
Freon dalam AC mobil digunakan atas dasar kemampuannya dalam menahan radiasi panas dengan baik. Terdapat beberapa tipe atau jenis Freon/refrigerant yang pernah digunakan, seperti R-12, R-22, R-134a, dan Freon Hydrocarbon yang lebih ramah lingkungan.
2. Kompresor
Kompresor ini berfungsi untuk memompa gas freon agar dapat bersirkulasi di seluruh sistem AC pada mobil. Tanpa adanya kompresor, AC tidak akan berjalan dengan semestinya. Selain itu, kompresor juga dapat menekan freon agar molekulnya menjadi lebih rapat.
Pada bagian kompresor terdapat dua jenis saluran, yaitu hisap dan buang. Saluran hisap memiliki tekanan yang lebih rendah dan terhubung pada bagian evaporator. Sementara itu, saluran buang memiliki tekanan lebih tinggi dan terhubung pada bagian kondensor.
3. Kondensor
Merupakan komponen utama yang fungsinya adalah mengubah gas freon bertekanan tinggi yang dipompa kompresor. Gas akan berubah menjadi cair dengan cara menghilangkan agar suhu panas berkurang. Cara kerja AC mobil tak akan sempurna tanpa adanya komponen ini.
4. Pengering Penerima
Komponen dryer berbentuk tabung yang di atasnya terdapat lubang kaca yang dapat digunakan untuk memantau kondisi freon. Selain itu, di dalam komponen ini terdapat penyaring berupa filter kasa da silika gel yang berperan untuk meyaring kotoran dan uap air.
Secara fungsi sendiri, komponen ini memiliki fungsi untuk menyaring seluruh kotoran yang tidak sengaja masuk ke dalam sistem AC pada mobil.
5. Katup ekspansi
Komponen ini bentuknya adalah saluran yang sempit dan menjadi wadah untuk mengalirkannya freon cair dengan tekanan tinggi. Freon yang mengalir dari receiver drier tadi akan menuju evaporator sehingga diubah menjadi gas.
6. Evaporator
Evaporator memiliki prinsip kerja yang sama seperti kondensor. Bedanya adalah, evaporator melepas dingin ke udara bebas yang terkandung di dalam freon yang berasal dari expansion valve dan sudah berwujud gas. Evaporator juga memiliki sirip-sirip dan core yang berfungsi untuk membantu freon melepaskan udara dingin ke udara bebas melalui sirip-sirip evaporator.
7. High and Low Pressure Hose
High Pressure Hose memiliki fungsi sebagai saluran yang akan menjadi tempat freon cair mengalir dengan tekanan tinggi. Sementara itu, Low Pressur Hose berfungsi menyalurkan freon yang sudah berbentuk gas dari evaporator kembali ke kompresor. Kedua komponen ini menjadi komponen penting yang harus kamu perhatikan. Oleh karena itu kamu perlu memeriksa dan merawatnya dengan baik.
8. Magnetic Clutch
Magnetic Clutch merupakan komponen kelistrikan pada AC. Komponen ini berfungsi mengatur kapan waktu kompresor bekerja dan berhenti meskipun pulley masih berputar. Keberadaan magnetic clutch menjadi sangat penting karena ketika kompresor berputar tekanan pada freon akan menjadi sangat tinggi. Ketika tekanan freon terlalu tinggi dan mencapai titik maksimum, magnetic clutch akan menghentikannya dengan memutus hubungan antara pulley kompresor dengan poros kompresor.
Selain mengetahui komponen dan fungsi, kamu juga perlu merawat dan membersihkan bagian AC yang kotor agar fungsinya tetap bekerja dengan baik.
Perlu diketahui bahwa untuk perbaikan AC bisa mencapai lebih dari Rp5 juta tergantung jenis kerusakannya. Namun bila bisa merawatnya, tentu hal ini akan mencegah kerusakan besar di kemudian hari yang bisa menghemat uang.