Review Mobil – Bulan April 2022 menjadi penjualan mobil dengan penurunan terbesar selama dua tahun terakhir di China. Penyebab utama dari penurunan penjualan ini sendiri disebabkan karena penerapan kebijakan lockdown untuk menekan angka penularan virus Covid-19 di pusat industri otomotif di China, yakni tepatnya di kota Shanghai dan di Provinsi Jilin.
Dilansir dari Bloomberg, berdasarkan data dari China Passenger Car Association (PCA) penjualan mobil di bulan April 2022 turun sebanyak 357% dan hanya terjual sebanyak 1,06 juta unit saja.
Salah satu perusahaan yang paling terdampak akibat aturan lockdown adalah Tesla Inc, dan perusahaan ini hanya mengirimkan sebanyak 1.512 kendaraan saja di bulan April 2022.
Tidak hanya produksi yang menurun, menurut Juru Bicara Tesla saat ini pabrik mereka juga mengalami beberapa gangguan logistik akibat lockdown yang berlangsung lama, yakni selama 3 minggu di bulan April. Selain itu, Tesla juga tercatat tidak melakukan ekspor di bulan April.
Sebagai perbandingan, di bulan Januari dan Februari Tesla Inc melakukan ekspor kendaraan dengan rata-rata 36.900 unit ke berbagai negara di Asia dan Eropa, sedangkan di bulan Maret Tesla Inc juga mengimpor 65.814 unit. Bulan Maret sendiri Tesla Inc diketahui memproduksi sekitar 10.757 unit dari pabriknya yang berlokasi di Shanghai.
“Pandemi telah menyebabkan konsumsi inventaris otomotif yang sangat besar. Tanpa pengisian ulang sumber daya yang efisien, ada penurunan nyata dalam penjualan ritel,” ucap Sekretaris Jenderal PCA Cui Dongshu.
Selain Tesla Inc, pabrik Toyota Motor Corp, pembuat suku cadang Robert Bosch GmbH, dan Volkswagen AG yang berlokasi di Provinsi Jilin juga terdampak akibat kebijakan lockdown ketat di China.