Mengenal Jenis Charging Mobil Listrik di Indonesia

Review Mobil – Kalau kamu sedang mempertimbangkan untuk beralih ke mobil listrik, salah satu hal penting yang wajib kamu pahami adalah soal charger mobil listrik. Bukan cuma tahu di mana tempat isi daya terdekat, namun kamu juga harus kenal dengan berbagai tipe charger dan cara memakainya.

Tanpa pemahaman ini, bisa-bisa kamu kesulitan saat ingin mengisi daya kendaraanmu, apalagi kalau sedang dalam perjalanan jauh. Nah, artikel ini akan membahas lengkap soal jenis charger mobil listrik dan cara penggunaannya, supaya kamu tidak bingung lagi. Untuk itu, simak sampai tunas artikel di bawah inI!

Komponen

Perangkat yang digunakan untuk charging mobil listrik disebut sebagai EVSE atau electric vehicle supply equipment. Perangkat ini juga dikenal dengan sebutan charging station. EVSE berfungsi mengisi daya listrik ke baterai mobil listrik. Sederhananya, perangkat ini ibarat kepala charger untuk ponsel kita.

EVSE sendiri terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

    1. Enclosure: bagian luar atau casing dari perangkat EVSE. Fungsinya adalah sebagai pelindung perangkat-perangkat sensitif di dalamnya.
    2. Control board: komponen ini mengatur aliran daya dari sumber listrik ke sistem pengisian di dalam mobil.
    3. Fitur keselamatan: karena tegangan listrik yang tinggi, terutama pada perangkat SPKLU, EVSE membutuhkan sistem keamanan untuk memastikan keselamatan pengguna. Fitur keselamatan ini umumnya berupa grounding dan pemutusan aliran secara otomatis.
    4. Input tenaga: EVSE membutuhkan sambungan listrik dari sumber listrik. Untuk perangkat rumahan, sumbernya bisa dari stop kontak biasa atau bisa dari sirkuit khusus.
    5. Output: seperti charger untuk gawai lainnya, komponen ini disambungkan ke slot charging port pada mobil listrik untuk mengalirkan daya listrik ke baterai. Bagian output biasanya terdiri dari kabel dan plug atau colokan yang menyambungkan EVSE dengan charging port.

Jenis Charger Mobil Listrik

Di Indonesia sendiri, perihal jenis charger mobil listrik ini sudah disahkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM).

Lewat Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2020, Kementerian ESDM telah mengesahkan tiga tipe colokan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) bagi kendaraan bermotor listrik (KBL) berbasis baterai.

Tiga jenis charger mobil listrik di Indonesia itu di antaranya adalah:

1. Tipe Colokan AC Charging Type 2

Jenis charger mobil listrik AC Charging Type 2 adalah colokan listrik yang umum ditemui di Indonesia. Ini adalah charger mobil listrik dengan sistem pengisian daya arus bolak-balik atau alternating current charging system (AC). Sistem pengisian daya ini menggunakan konektor Type-2.

Charger mobil listrik tipe ini ditandai dengan warna merah. Namun, tidak semua jenis colokan ini diberi penanda merah atau selubung warna.

Umumnya, jenis charger mobil listrik Charging Type-2 ini disediakan oleh produsen mobil listrik sebagai paket dalam pembelian mobil listrik baru. Jenis charger ini diberikan oleh pabrikan agar pengguna bisa bisa mengisi daya mobil listrik dari rumah. Tapi, perlu diketahui karena hanya arus AC yang ada, maka pengisian daya listrik terbilang lama.

Tipe charger yang yang memiliki 7 lubang ini umumnya tersedia di perangkat wall box chargingunit atau menempel di tiang.

2. Tipe DC ChargingCHAdeMO

Jenis charger mobil listrik yang kedua adalah DC Charging CHAdeMO atau direct current charging system (DC) atau disebut juga tipe ulang arus searah. Charger tipe ini menggunakan konektor konfigurasi tipe AA series dan biasanya diberi selubung warna hijau.

Umumnya, tipe colokan ini cukup disebut dengan nama CHAdeMO dengan 4 lubang colokan. Charger CHAdeMO ini adalah salah satu charger yang memungkinkan pengisian daya listrik dalam waktu cepat. Hal ini dikarenakan arusnya langsung ke baterai. Tidak seperti arus AC yang harus diubah ke arus DC dengan on board charger di dalam mobil.

Biasanya tipe charger mobil listrik CHAdeMO ini ada di mobil seperti Nissan Leaf, Mitsubishi Outlander PHEV, Toyota Prius Plug-in Hybrid, dan beberapa produk mobil listrik buatan Jepang.

3. Tipe DC ChargingComboTypeCSS

Tipe terakhir dari jenis charger mobil listrik yang ada di Indonesia adalah DC Charging Combo Type CSS. Ini merupakan charger kombinasi arus bolak-balik dan arus searah atau combined charging system (CCS).

Tipe adaptor charger yang bentuk colokannya diberi nama CCS2 dengan dilabeli selubung biru ini menggunakan arus DC. Bentuk charger ini serupa dengan charger Type-2. Namun, di bawah charger ini ditambahkan konektor 2 lubang lagi. Charger ini bisa mengisi daya mobil listrik relatif cepat. Untuk tipe charger kombo ini, bisa ditemui di mobil listrik produksi Tesla, Hyundai, dan Porsche.

Daya Listrik yang Dibutuhkan

Dalam hal perangkat rumahan, tidak sembarangan rumah bisa memasang EVSE. Daya listrik rumah yang direkomendasikan untuk pemasangan EVSE rumahan adalah 2.200 VA ke atas. Pelanggan 1.300 VA dan 900 VA disarankan untuk menaikkan daya atau memasang aliran baru dari PLN khusus untuk pengisian mobil listrik.

Hal ini untuk memastikan aliran listrik di rumah tidak terganggu ketika melakukan charging mobil listrik. Hal ini karena perangkat EVSE rumahan membutuhkan daya listrik hingga 2600 VA, tergantung dari kuat arus yang disalurkan.

Karena itu, jika tidak ingin memasang aliran baru dari PLN, sebaiknya pertimbangkan untuk menaikkan daya listrik menjadi 3.500 VA, 4.400 VA, atau 5.500 VA. Dengan daya listrik sebesar itu, masih ada sisa daya listrik yang cukup untuk menyalakan perangkat elektronik lainnya di rumah.

Jika memilih opsi memasang aliran baru khusus untuk perangkat charging, kamu tinggal menyesuaikan daya listrik dengan konsumsi maksimal yang dibutuhkan. Misalnya, jika konsumsi daya maksimal perangkat adalah 1.750 Watt, kamu cukup memasang aliran baru dengan daya 2.200 VA.

Share:

Author: pangeranbertopeng