Review Mobil – Industri otomotif terus berkembang dan membuat peralihan dari kendaraan konvensional yang membutuhkan bahan bakar minyak menuju teknologi elektrifikasi atau yang dikenal dengan mobil listrik. Kendaraan listrik memiliki banyak keuntungan, terutama di tengah harga BBM yang terus melonjak tinggi.
Mobil listrik semakin diminati di Indonesia. Tengok saja penjualannya yang terus melesat naik setiap tahunnya. Saat ini, sudah banyak perusahaan otomotif yang memproduksi kendaraan listrik dengan banyak variasi.
Namun bagi sejumlah orang masih meragukan penggunaan mobil listrik. Bahkan tak sedikit yang masih bertanya-tanya atas kelebihan dan kekurangannya, mengingat masih tergolong teknologi baru di Tanah Air. Apa saja kelebihannya? Simak berikut kelebihan menggunakan mobil listrik yang bisa kamu jadikan pertimbangan!
Kelebihan Mobil Listrik
1. Biaya Operasional Lebih Rendah
Untuk menempuh jarak yang sama, kendaraan listrik membutuhkan biaya yang lebih rendah ketimbang kendaraan konvensional berbahan bakar bensin. Apalagi, beberapa mobil listrik juga telah menyediakan alat charging untuk pengisian daya mobil di rumah. Sehingga biaya yang dikeluarkan lebih hemat dan praktis.
Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto, seperti dikutip dari Kompas.com menjelaskan, mobil listrik berdaya 1 kilowatthour (kWh) bisa menempuh jarak 8,5 kilometer. Sementara 1 liter bensin dapat menempuh jarak 10 kilometer. Artinya, 1 liter bensin setara dengan 1,2 – 1,3 kWh.
Dari segi harga, jika listrik di SPKLU dibanderol senilai Rp 2.500 per kWh, maka mobil listrik hanya perlu Rp 3.000 setara per liter ekuivalen. Dengan kata lain, konsumen hanya perlu membayar Rp 3.000 untuk 1,2 – 1,3 kWh (setara dengan 1 liter) untuk menempuh jarak 10 kilometer.
2. Ramah Lingkungan
Mobil listrik yang disebut pula sebagai mobil hijau menggunakan energi listrik sebagai sumber tenaga utamanya. Kemudian didesain tanpa knalpot sehingga tak menghasilkan emisi gas buang. Berbeda dengan mobil berbahan bakar fosil yang menghasilkan emisi, seperti hidrokarbon, karbon monoksida dan nitrogen oxide penyebab polusi udara yang berbahaya bagi lingkungan kesehatan manusia.
Tak hanya itu, mobil listrik juga mengurangi polusi suara, sebab suara mesin yang dihasilkan pun lebih sunyi. Alhasil, kabin mobil jadi lebih senyap dan kawasan pemukiman jadi lebih tenang. Sangking heningnya mobil listrik harus disematkan komponen Acoustic Vehicle Alerting System (AVAS) atau sistem suara buatan untuk memberikan kewaspadaan kepada pejalan kaki ketika mobil melintas.
3. Pajak Lebih Murah
Pemerintah memberikan insentif berupa pemotongan PPN atas pembelian mobil listrik berbasis baterai, yang mulai berlaku pada masa pajak April-Desember 2023.
Potongan PPN diberikan bagi mobil listrik dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di atas 40%. dari sebelumnya 11% menjadi 1%. Sementara mobil listrik dengan TKDN di atas 20% dan di bawah 40%, sebelumnya 11% jadi 6%.
Kebijakan ini adalah upaya percepatan peralihan dari penggunaan energi fosil ke energi listrik sehingga ke depan diharapkan akan mempercepat pengurangan emisi sekaligus efisiensi subsidi energi. Dalam tahap awal insentif ini diberikan kepada 35.862 unit mobil listrik dan 138 unit bus listrik.
4. Perawatan Lebih Minim
Secara umum mobil listrik tidak memerlukan banyak perawatan dibanding mobil konvesional, jadi lebih mudah dan efisien. Perawatan berkala yang kerap dilakukan pada mobil konvensional, seperti mengganti oli, mengecek busi, mengisi radiator, membersihkan filter udara, mengganti filter oli, tidak perlu dilakukan pada mobil listrik.
Sistem transmisi pada mobil listrik jauh lebih sederhana dan komponennya tidak sebanyak mobil konvensional. Jadi hanya perlu mengecek rutin komponen rem demi keselamatan dan perawatan baterai dan perangkat kelistrikan lainnya.
Kekurangan Mobil Listrik
-
-
Harga Mobil Listrik dan Baterai Mahal
-
Perkembangan mobil listrik di Indonesia masih terkendala oleh harganya yang masih cukup mahal ketimbang berbahan bakar fosil. Harga mobil listrik termurah saat ini sekitar Rp200 jutaan.
Ini pula yang menjadi pertimbangan pemerintah gencar memberikan kemudahan-kemudahan atau benefit bagi masyarakat yang beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.
Penyebab masih tingginya harga mobil listrik, antara lain proses produksinya yang memerlukan teknologi tinggi, peralatan elektroniknya yang mahal, termasuk baterai mobil listrik yang harganya diperkirakan sekitar US$6.000-US$ 20.000 bergantung pada modelnya.
Salah satu solusi yang berikan pabrikan adalah memberikan garansi yang cukup panjang untuk komponen ini, umumnya sampai 8 tahun atau sekitar 160 ribu kilometer.
-
-
Waktu Pengecasan Lama
-
Durasi pengisian daya mobil listrik masih relatif lama dibandingkan proses isi bensin yang mungkin hanya memakan waktu sekitar 10—15 menit, jika tanpa adanya antrean. Untuk pengisian daya 100% untuk mobil listrik di rumah dengan charger portable/socket box charge membutuhkan minimum waktu 8,5 jam.
Kemudian untuk pengisian daya menggunakan wall charger yang didapat pada saat pembelian bisa dilakukan minimum 4 jam. Sedangkan durasi yang diperlukan untuk mengisi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) antara 30 menit sampai 1 jam.
-
-
Lokasi Pengisian Baterai Terbatas
-
Ketersediaan fasilitas pengisian daya juga menjadi hambatan terbesar bagi banyak orang untuk membeli mobil listrik. Apalagi mobil listrik tidak bisa melakukan perjalanan jauh, saat ini hanya memiliki jarak tempuh sekitar 300 Km di antara pengisian daya.
Pekerjaan Rumah (PR) besar ini pun coba diselesaikan pemerintah lewat Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang berupaya mendirikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak-banyaknya dengan area cakupan yang luas.