Review Mobil – Invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina selama hampir 3 bulan terakhir ini mengakibatkan kerugian besar di berbagai sektor. Salah satu industri yang terdampak akibat perang ini adalah industri otomotif. Banyak perusahaan otomotif yang mengalami kerugian besar, bahkan ada yang sampai bangkrut akibat invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Perusahaan mobil asal Perancis yakni Renault menjadi salah satu perusahaan otomotif yang terdampak akibat invasi ini. Pada hari Selasa (17/5/2022), perusahaan Renault mengumumkan akan menjual seluruh aset yang mereka miliki di Rusia kepada pabrikan otomotif Lada. Lada sendiri merupakan perusahaan pabrik mobil dari Rusia dan merupakan merek dagang dari AvtoVAZ.
“Hari ini, kami telah mengambil keputusan yang sulit tetapi perlu untuk dilakukan,” ujar Ceo Renault, Luca de Meo, dikutip dari VIVA Otomotif, Rabu, 17 Mei 2022.
“Kami telah membuat pilihan yang tepat dan bertanggung jawab terhadap 45.000 karyawan kami di Rusia, sambil mempertahankan kinerja grup dan kemampuan kami untuk kembali ke negara di masa depan dalam konteks yang berbeda,” ujar Luca.
Perusahaan otomotif asal Perancis tersebut tidak memberikan secara rinci detail keuangan dari penjualan produk mobil mereka di Rusia, serta tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai keuntungan dan kerugian akibat invasi Rusia ke Ukraina. Namun, perusahaan Renault di Rusia diketahui sudah berupaya dengan berbagai cara untuk membangkitkan perusahaan di tengan keterpurukan.
Sebelum invasi Rusia ke Ukraina terjadi, di tahun 2021 perusahaan Renault di Rusia berhasil menjual hampir setengah juta kendaraan. Oleh sebab itu, Renault akan tetap berupaya membuat desain mobil penumpang dan kemungkinan akan mencoba membuat kendaraan terbaru tahun ini untuk para pelanggan setia mobil Renault.
Penjualan aset Renault di Rusia sendiri 65%nya akan diberikan kepada perusahaan Rusia AvtoVAZ. Setelah Renault angkat kaki dari Rusia, nantinya bekas pabrik Renault akan memproduksi mobil era Uni Soviet dengan merk Moskvitch.
“Saya memutuskan untuk mengambil alih pabrik di bawah kendali kota dan melanjutkan produksi mobil penumpang di bawah merek Moskvitch yang bersejarah. Kami akan mencoba untuk membuat sebagian besar tim bekerja langsung di pabrik dan rekanannya,” ucap Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, dikutip dari IDN Times, Rabu (17/5).