Review Mobil – Mudah sekali menemui penjual bensin eceran di pinggir jalan. Mereka menjual bensin dalam bentuk botol satu liter ataupun menggunakan pompa manual.
Namun itu semua bisa menjadi solusi saat kita kehabisan bensin , dan posisi kita jauh dari SPBU.
Secara kasat mata, warna dari bensin eceran juga terlihat sama dengan yang dijual di SPBU. Lalu bagaimana jika mobil sering diisi dnegan bensin eceran?
Bambang Supriyadi, Executive Coordination Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, mengatakan, tolok ukur bahan bakar itu bisa dilihat dari kualitas bensin yang dijual. Jika kualitasnya bagus, tidak menjadi masalah untuk mesin mobil.
“Sedangkan kalau kualitasnya jelek atau ada penambahan material lain, maka dapat memengaruhi kinerja pompa bensin, injektorm dan ruang bakar yang cepat kotor,” kata Bambang.
Bambang menceritakan, waktu dulu saat minyak tanah lebih murah daripada premium, beberapa penjual eceran mencampur minyak tanah dan premium. Jadi kita perlu memperhatikan apakah ada material lain yang dicampur pada bensin yang dijual.
“Kalau di bensin tersebut terdapat sulfur, maka dapat menyumbat saluran pompa dan injektor bahan bakar, sehingga mobil tersendat-sendat saat jalan, ataupun mati,” ucap Bambang.
Saluran pompa bensin memang masih bisa dibersihkan, namun kalau sudah parah, harus diganti. Begitu juga kalau bearing ikut terkena, maka harus ganti dengan yang baru. Selain itu, jika kualitas oktan dari bensin eceran turun, bisa menimbulkan masalah lain. Tenaga mesin menjadi kurang maksimal karena mesin menyetel timing pengapian lebih mundur.
“Dampaknya selain tenaga turun, juga menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros,” katanya.
BBM eceran yang koto juga bisa menyebabkan mampetnya filter BBM yang menghambat aliran dan mesin menjadi nyendat-nyendat. Jangka panjangnya, bisa merusak bagian mesin.