
Review Mobil – Seperti halnya naik sepeda, mengendarai mobil adalah proses yang sangat bergantung pada kebiasaan dan naluri. Namun tidak semua pengemudi mobil belajar dari sekolah setir mobil, sehingga bisa saja ada pelajaran dasar menyetir yang terlewati.
Bukan hanya karena faktor keselamatan, tetapi juga demi menjaga perlindungan mobil agar tetap terawat. Kebiasaan buruk seorang pengemudi ternyata bisa menjadi penyebab utama kerusakan mobil dalam jangka waktu tertentu.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut kebiasaan buruk pengemudi yang diam-diam dapat merusak mobil.
1. Mengabaikan rem tangan
Sistem rem tangan berfungsi menahan mobil, terutama saat dalam posisi berhenti di jalan menanjak atau menurun. Jika pengemudi tidak mengaktifkan rem tangan dengan benar, beban seluruh mobil bertumpu pada komponen piringan logam yang berada di belakang sistem rem tromol (backing plate). Mengingat ukurannya yang kecil, cakar logam tersebut pasti akan aus secara alami dan menghambat kesehatan mobil secara keseluruhan.
2. Menerobos gundukan polisi tidur
Keberadaan polisi tidur di daerah pemukiman bertujuan untuk mencegah pengemudi melaju kencang di jalan, yang berpotensi membahayakan pejalan kaki. Namun, ada saja sebagian pengemudi yang “menerobos” gundukan polisi tidur dengan kecepatan penuh.
Kebiasaan itu berdampak buruk bagi suspensi mobil, jika dilakukan berulang kali akan memberikan tekanan pada sistem peredam kejut mobil. Dampak buruk lain yakni kerusakan pada sistem kemudi dan pembuangan mobil. Hal sama berlaku di jalan berlubang.
3. Membiarkan tangki bensin hampir kosong
Biasakan mengisi bensin secara berkala, jangan menunggu tangkinya hampir kosong sampai ada peringatan. Sistem asupan bahan bakar mobil bergantung pada tingkat bahan bakar tertentu untuk menjaga tekanan.
Ketika hanya sedikit atau hampir tak ada bahan bakar yang tersisa di tangki, sistem itu lebih sulit menyedot bahan bakar. Akibatnya, sistem akan terbebani dan pemompaan menjadi terlalu panas. Selain itu, ada risiko penyumbatan bahan bakar yang disebabkan oleh serpihan logam kecil yang mengendap di bagian bawah tangki.
4. Terlalu lama menaruh tangan di tuas persneling
Bagi sebagian besar pengemudi, cara mengemudi paling nyaman adalah dengan meletakkan satu tangan di setir dan tangan lainnya di tuas persneling. Posisi ini dimaksudkan agar selama pergantian gigi tidak repot memindahkan tangan terlalu sering. Padahal, kebiasaan menaruh tangan di atas tuas persneling ini bisa memberikan tekanan tambahan sehingga mempengaruhi komponen bushing tuas. Lebih lanjut, ini bisa menyebabkan keausan dini pada gearbox.
5. Kelebihan beban
Seperti halnya tubuh manusia yang terlalu banyak beban, akan menghalangi fungsi bagian tubuh untuk bekerja secara optimal. Mobil yang kelebihan beban mengakibatkan drivetrain, rem, dan suspensi mendapat tekanan yang lebih berat dari batas normalnya. Selain itu, mobil yang kelebihan muatan juga mengkonsumsi bahan bakar lebih banyak dari biasanya. Ini juga agak berisiko, bahkan dapat menyebabkan kecelakaan.
6. Mengoper gigi mundur sebelum berhenti
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan para pengemudi saat hendak mengoper ke gigi mundur adala tidak menunggu mobil hingga berhenti terlebih dahulu. Sering kali saat mobil masih sedikit bergerak maju, pengemudi langsung memindahkan tuas transmisi ke posisi R. Kebiasaan itu justru bisa merusak sistem transmisi, baik pada mobil bertransmisi manual ataupun otomatis.