Review Mobil – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia ( MMKI), manufaktur kendaraan Mitsubishi di Indonesia, kini resmi memulai merakit mesin untuk MPV andalan, Xpander.
Shinji Matsumura, Presiden Direktur MMKI mengatakan, hal ini harapkan akan memperbesar manfaat ekonomi bagi rantai pasokan lokal dengan dimulainya produksi mesin Xpander secara lokal.
Shinji Matsumura dalam keterangannya juga mengatakan, bahwa lokalisasi pembuatan mesin Mitsubishi Xpander merupakan pemenuhan komitmen MMKI untuk memberikan kontribusi untuk perekonomian Indonesia. Oleh karena MMKI akan terus berupaya untuk turut berpartisipasi dalam menggerakkan ekonomi di Indonesia.
Bukan hanya itu, Matsumura juga menjelaskan, dengan adanya fasilitas tambahan di MMKI ini, mampu memproduksi 160.000 unit mesin Mitsubishi Xpander per tahunnya.
Kapasitas produksi MMKI pada akhir Tahun Fiskal 2019, secara keseluruhan telah ditingkatkan menjadi 220.000 unit per tahun. Padahal pada tahun sebelumnya, kapasitas produksi MMKI hanya sebesar 160.000 unit per tahun.
Indonesia sendiri adalag salah satu negara ASEAN yang menjadi growth driver (pendorong pertumbuhan) pada Rencana Jangka Menengah Mitsubishi Motors, mengingat MMKI adalah pabrik induk dari Mitsubishi Xpander dan mesinnya.
Harapan Matsumura dengan dimulainya produksi mesin Mitsubishi Xpander adalah untuk dapat memperkuat bisnis produksi dengan meningkatkan daya saing dan mempergunakan fasilitas produksi secara efektif.
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa mesin MPV pesaing dari Avanza tersebut langsung didatangkan dari Jepang. Hal itu kemungkinan besar yang menjadi salah satu penyebab mengapa harga Xpander lebih mahal dari kompetitornya.\
Walaupun belum ada keterangan yang pasti apakah dengan produksi di dalam negeri nantinya harga Xpander bisa lebih kompetitif? MMKI menjelaskan dengan adanya lokalisasi tidak hanya menguntungkan bagi pasar Indonesia, namun juga untuk ekspor.
Awalnya, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) berencana memproduksi mesin Xpander, namun harapan itu pupus karena NMI memilih menutup pabriknya di Indonesia.
Seperti yang kita tahu, rencana investasi pabrik mesin Xpander sempat digembar-gemborkan sejak 2018 dan akan direalisasikan pada 2020. Bukan hanya untuk mendongkrak penggunaan suku cadang lokal, rencana investasi ini awalnya berniat mendorong sektor ekonomi Indonesia.
Presiden Direktur PT NMI, Isao Sekiguchi mengatakan, rencana awalnya untuk memproduksi mesin, semula dijadwalkan menggunakan fasilitas pabrik Nissan. Tetapi akhirnya Nissan menyerahkan produksi ke Mitsubishi sebagai aliansinya.
“Kami sudah memutuskan dan setuju dengan Mitsubishi jika rencana produksi mesin akan dilakukan juga oleh Mitsubishi. Jadi Nissan tak lagi produksi kendaraan termasuk mesin,” terang Sekiguchi.