Ragam Transportasi Tradisional Pernah Berjaya Di Masanya

Review Mobil – Seiring berkembang pesatnya teknologi, moda transpostasi atau kendaraan pun ikut berkembang. Kini orang sudah bicara tentang mobil listrik atau sepeda listrik berteknologi terkini, saat yang sama kendaraan tradisional Indonesia yang khas dan dulunya eksis, kini mulai punah tergerus zaman.

Kemudahan dan keefektifannya membuat transpostasi modern mendapat tempat di hati masyarakat. Kini, kendaraan tradisional bahkan menjadi sesuatu yang unik dan menarik karena makin langka, dan hanya ditemukan di destinasi wisata tertentu, bukan lagi sebagai alat transportasi utama seperti dulu.  Oleh karena itu, berikut penjelasan transportasi tradisional asal Indonesia yang perlu kamu ingat.

1. Becak

Siapa dari kalian yang sangat senang ketika diajak Ibu ke pasar naik becak? Kendaraan darat tradisional ini sudah banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Becak merupakan kendaraan tradisional Indonesia yang beroda tiga dengan kursi penumpang didepannya yang ditutupi oleh atap. Dikemudikan oleh satu orang supir yang duduk sambil mengkayuh di belakang kursi penumpang.

Becak merupakan kendaraan tradisional ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi. Awalnya, becak merupakan alat bantu untuk kepentingan perdagangan. Becak yang awalnya dinamakan “roda tiga” ini baru mulai digunakan sebagai kendaraan umum pada tahun 1940. Di Indonesia, becak pertama kali digunakan di Makassar pada tahun 1930 oleh pria Jepang bernama Tayoshi Seiko. Ia juga merupakan pembuat becak pertama di Indonesia.

Sayangnya, becak sudah jarang ditemui karena dianggap merusak pemandangan kota dan terlalu banyak menguras tenaga manusia dengan jarak tempuh yang jauh.

2. Cidomo

Cidomo atau yang sering juga disebut dengan Cimodok adalah salah satu kendaraan tradisional yang menggunakan tenaga kuda khas Pulau Lombok dan Kepulauan Gili. Dilihat dari tampilan fisiknya, cidomo mirip dengan delman atau andong. Hanya saja, delman atau andong menggunakan roda kayu, sedangkan cidomo menggunakan roda mobil bekas sebagai roda penggeraknya.

Kapasitas kendaraan cidomo hanya empat orang. Dua di antaranya di depan dan dua lagi di belakang. Yang menjadi kekurangannya, kecepatan cidomo sangat lambat dan menyebabkan kemacetan di kota.

3. Delman

Delman merupakan salah satu kendaraan tradisional khas Indonesia yang memanfaatkan kuda sebagai penggeraknya. Kuda digabungkan dengan sebuah kereta kecil yang akan ditariknya sembari berjalan. Delman  hanya bisa memuat untuk 4 hingga 5 orang penumpang.

Kendaraan tradisional satu ini begitu unik dan menarik saat dinaiki. Anda bisa menikmati pemandangan di sekitar dan merasakan langsung udara jalanan. Namun, kini delman mulai langka ditemukan.

4. Pedati

Pedati merupakan salah satu kendaraan tradisional Indonesia yang memiliki dua atau empat buah roda. Transportasi ini ditarik oleh hewan seperti kuda, sapi, kerbau , bahkan dapat ditarik oleh manusia.

Kendaraan tradisional satu ini masih banyak digunakan di desa-desa sebagai sarana transportasi angkutan barang seperti hasil panen sampai beban berat material bangunan.

5. Bemo

Bemo merupakan kendaraan darat tradisional khas Indonesia yang banyak ditemui di kota-kota yang padat penduduk. Pada tahun 1962an, kendaraan ini banyak digunakan sebagai kendaraan utama oleh para masyarakat Indonesia. Bemo sendiri merupakan singkatan dari becak dan motor. Kendaraan ini mampu mengangkut enam penumpang dewasa.

Kehadiran Bemo saat ini sudah jarang didapati karena sebagian besar daerah melarang Bemo untuk beroperasi akibat polusi asap yang dikeluarkan cukup banyak dan keamanan transportasi ini juga dianggap sudah terlalu tua dan mengkhawatirkan untuk keselamatan penumpang dan pengemudinya.

6. Ojek Sepeda

Dahulu, bukan hanya motor yang dijadikan kendaraan ojek, namun juga sepeda. Kerjanya sama saja dengan ojek motor, yakni mengantarkan orang atau barang ke suatu tempat.

Namun, kini ojek sepeda sudah sangat jarang. Sebab, sepeda bekerja dengan cara dikayuh yang membutuhkan waktu tempuh lebih lama.

Indonesia kaya dengan kendaraan tradisional yang unik dan khas. Namun, perkembangan teknologi membuatnya tidak mampu bertahan dan mulai punah.

Share:

Author: pangeranbertopeng