Review Mobil – Salah satu pionir mobil listrik dunia dari Jepang direncanakan akan segera berhenti produksi, mobil tersebut yakni mobil Nissan Leaf. Mobil yang pertama kali dirilis tahun 2010 ini akan berhenti produksi karena penjualan yang tidak kunjung meningkat dan stagnan.
Mobil Nissan Leaf sendiri mengukir sejarah pada tahun tersebut, dimana perusahaan-perusahaan belum berani membuat dan memasarkan mobil listrik. Namun, di tahun 2010 Nissan hadir dengan mobil listrik Nissan Leaf dan sampai saat ini diklaim sudah terjual lebih dari 500.000 unit.
Angka ini tentunya sangat fantastis karena mobil ini hadir di zaman mobil listrik belum begitu populer. Namun meskipun begitu, angka penjualan Nissan Leaf, khususnya di Amerika Serikat, tidak mengalami peningkatan dan justru ketinggalan jauh jika dibandingkan dengan kompetitor lainnya.
Dilansir dari Otomotif.Sindonews.com, Nissan Leaf di tahun 2021 hanya terjual sebanyak 14.239 unit saja di Amerika Serikat. Sedangkan kompetitor mobil listrik lainnya di tahun 2021 mampu menjual sebanyak 977.639 unit di Amerika Serikat. Selain di AS, angka penjualan Nissan Leaf juga tidak mampu bersaing dengan mobil-mobil listrik lainnya. Contohnya sendiri di Indonesia, penjualan mobil Nissan Leaf dikalahkan dengan mobil listrik buatan Hyundai.
Akibat penjualan yang mengalami stagnan, Nissan akhirnya memutuskan untuk segera menghentikan produksi Nissan Leaf. Namun, dikutip dari Otomotif.Sindonews.com, pihak Nissan berencana akan mempelajari minat masyarakat terhadap mobil listrik sehingga nantinya bisa diaplikasikan ke Nissan Leaf.
“Kami sedang mengamati selera baru yang terjadi di Nissan Leaf terkait peningkatan permintaan mobil listrik dan keuntungannya secara keseluruhan. Bagi kami sejak diluncurkan, Nissan Leaf konsisten memberikan kepuasan pada konsumen,” ucap Stephen Oldham, juru bicara Nissan dikutip dari Otomotif.Sindonews.com, Jumat (15/7).
Meskipun begitu, saat ini Nissan sedang fokus ke mobil listrik lainnya yakni Nissan Ariya. Bahkan, Nissan menyiapkan dana sebesar 2 triliun Yen atau setara Rp215,1 triliun untuk melakukan pengembangan mobil listrik sampai lima tahun ke depan. Rencananya, Nissan akan membuat 23 mobil listrik baru yang ditargetkan sebelum tahun 2030. Upaya ini sendiri menjadi salah satu cara dari Nissan untuk menguasai 40 persen penjualan mobil listrik global di tahun 2040.
Sumber : https://otomotif.sindonews.com/read/827073/120/penjualan-stagnan-mobil-listrik-nissan-leaf-akan-berhenti-produksi-1657850851/10