Beginilah Cara Merawat Mobil Listrik!

Review Mobil – Kendaraan ramah lingkungan kini mulai diminati oleh masyarakat Indonesia. Dimana mobil listrik kini mulai dijual di Indonesia.

Yang paling baru adalah Hyundai, mobil pabrikan asal Korea Selatan ini mulai meluncurkan dua mobil listriknya di Indonesia. Kedua mobil listrik tersebut adalah Ioniq dan Kona.

Hyundai IONIQ dan KONA, Mobil Listrik Murni | Padek.co

Tidak seperti mobil bermesin bakar, perawatan pada mobil listrik tidaklah menyulitkan. Pemilik mobil listrikpun bahkan tidak harus sering-sering pergi ke bengkel.

Putra Samiaji selaku Service General Manager PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengatakan, para pemikik mobil listrik nantinya hanya perlu pergi ke bengkel setelah mobilnya menempuh perjalanan 15.000 km. Atau bisa dikatakan setelah mobil tersebut dipakai selama 1 tahun, tergantung mana yang dicapai terlebih dahulu.

“Misalnya dalam setahun hanya 10.000 km berarti setahun sekali. Tapi kalau lebih cepat 15.000 km ya 15.000 km sekali (ke bengkel untuk perawatan rutin mobil listrik Hyundai),” kata Putra.

Hyundai Siap Luncurkan Ioniq dan Kona Electric di Indonesia Tahun Ini | Carvaganza.com

Putra juga menjelaskan, perawatan setiap 15.000 km atau 1 tahun sekali itu terbilang mudah. Karena dalam perawatannya tidak banyak komponen yang harus diperiksa dibandingkan mobil bermesin bakar.

“Kalau kita bandingkan dengan mobil-mobil combustion engine (mobil konvensional dengan mesin pembakaran), (mobil listrik) itu jauh lebih sedikit membutuhkan perawatan. Karena memang komponen-komponen yang berputar di dalam kendaraan tersebut juga jauh lebih sedikit. Di mobil listrik itu mainly hanya ada baterai dan motor penggerak. Sementara kalau di mobil biasa kan banyak komponennya yang mesti dicek,” jelas Putra.

Biasanya yang harus diganti secara rutin pada mobil listrik adalah filter AC. Dimana filter ini berfungsi untuk sirkulasi udara di dalam kabin demi kesehatan penggunanya.

Lalu untuk perawatan lain yang harus dilakukan adalah penggantian coolant atau pendingin baterai. Itu pun diganti setiap 60.000 km. 60.000 km adalah jarak yang cukup jauh untuk ditempuh jika mobil hanya dipakai harian di perkotaan.

“Itu untuk yg periodic. Kecuali item-item yang memang aus atau habis pemakaian, misalnya tergantung pemakaian, misalnya kampas rem itu kita cek di setiap periodic maintenance apakah perlu diganti atau belum. Itu tergantung pemakaiannya,” tambah Putra.

Hyundai Kona Electric Bakal Rilis Waktu Dekat, Ini Spesifikasinya | Carvaganza.com

Disini, Hyundai juga memberikan program gratis perawatan selama 5 tahun atau 75.000 km (mana yang tercapai lebih dulu). Lalu untuk biaya jasa dan suku cadang mobil listrik di gratiskan oleh Hyundai selama jangka waktu tersebut.

“Jadi customer selama memiliki itu hanya perlu ngecas aja,” sebutnya.

Tidak hanya itu, Putra juga menyankan pemilij mobil listrik agar mengecharge mobilnya dengan slow charging agar baterai lebih awet. Slow charging atau charger portable akan membuat baterai mobil listrik lebih awet daripada terlalu sering menggunakan fast charging.

“Untuk penggunaan harian, pengisian daya listrik disarankan menggunakan slow charging bukan yang fast charging. Artinya menggunakan arus AC (alternate current). Itu lebih proper, itu disarankan juga di buku manual. Itu untuk menjamin lebih panjang umur baterai tersebut. Kita menyarankan kepada pelanggan EV, begitu sampai rumah, selesai penggunaan harian, colok (pakai charger portable), tinggal tidur, besok sudah penuh lagi,” tambahnya.

Share:

Author: pangeranbertopeng