Review Mobil – Apa itu cc mobil masih menjadi pertanyaan bagi penyuka dunia otomotif pemula. Informasi cc mobil biasanya terletak pada mesin mobil. Informasi cc mobil biasanya menjadi patokan seseorang membeli mobil. Bagi produsen, cc mobil dibuat beragam besarnya agar masyarakat dapat memilih mobil sesuai dengan kebutuhannya.
Ditulis dalam spesifikasi mesin kendaraan selalu ada kapasitas mesin seperti 500cc, 1.000cc, 2.500cc, dan seterusnya. Tak hanya itu, terkadang untuk mobil satuannya berbeda seperti 1.0L, 2.5L, atau 3.5L.
Lalu apakah itu cc mobil? Mengapa dibuat berbeda dan apa pengaruh besaran cc mobil terhadap mobil itu sendiri?
Pengertian CC mobil
CC merupakan singkatan dari cubicle centimeter (cm3). Istilah ini merujuk kepada kapasitas mesin yang berasal dari kerja piston di dalam silinder mesin pembakaran dalam satuan cm3.
Dari beberapa sumber, menyebutkan bahwa kapasitas mesin adalah volume seluruh piston dalam silinder mesin yang diukur berdasarkan gerakan maksimum dari atas ke bawah. Jadi, semakin besar CC mesin kendaraan, tenaga yang dihasilkan pun semakin besar.
Selain itu, perlu kamu ketahui juga bahwa total volume ruang pembakaran tidak termasuk dalam kapasitas mesin. Jadi sebenarnya, cc mobil bukan satu-satunya satuan yang dipakai untuk menentukan kapasitas mesin, karena satuan lainnya adalah liter (l) dan inci kubik (CID).
Hal ini disebabkan karena sentimeter kubik atau CC merupakan isi silinder dalam satuan cm3, maka besarnya CC kendaraan sama saja dengan besarnya volume silinder.
Sehingga isi atau volume silinder ini menentukan jumlah gas yang masuk ke silinder saat kendaraan melakukan langkah hisap.
CC mobil besar identik dengan boros bahan bakar?
Jika dibayangkan menggunakan logika cc mobil yang besar memang membuat bahan bakar boros. Dilansir dari laman Lifepal, selain besaran cc mobil, hal-hal lain juga menjadi indikator tingkat konsumsi bahan bakar. Indikator-indikator tersebut antara lain:
-
Power to Weight Ratio
Power to weight ratio adalah rasio tenaga dengan beban mesin. Rasio ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar dalam kendaraan. Jika mobil memiliki bobot yang besar, penggunaan bahan bakar bisa boros. Hal ini dikarenakan pengemudi harus menginjak pedal gas lebih dalam untuk melakukan akselerasi pada mobil.
-
Desain piston
Kemudian, desain piston juga memberikan pengaruh pada torsi mesin kendaraan. Sehingga makin cepat mesin mencapai torsi maksimal maka konsumsi bahan bakarnya tentu jadi semakin irit.
Piston tipe long stroke yang paling umum digunakan, dan piston ini memiliki diameter lebih kecil dibanding dengan langkah pistonnya. Hal ini membuat torsi yang dihasilkan lebih besar dan cocok ketika kendaraan tengah dalam kondisi padat kendaraan di jalan.
-
Mesin Kendaraan
Hal terakhir yang mempengaruhi penggunaan bahan bakar adalah mesin kendaraan. Ketika mesin memiliki ukuran yang lebih kecil, penggunaan bahan bakar pada mesin tersebut bisa lebih irit meski memiliki mesin dengan cc yang sama besarnya dengan mesin lain.
Contohnya, mesin Avanza tipe 1.3 A/T bisa menghabiskan konsumsi bahan bakar sebanyak 1 liter untuk jarak 8,9 kilometer. Sedangkan, mesin Avanza tipe 1.5 S A/T bisa mencapai jarak 9,8 kilometer dengan konsumsi 1 liter bahan bakar.