Review Mobil – Car seat merupakan peralatan penting untuk memastikan keselamatan anak. Cedera ketika dalam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor, perlu diantisipasi, menurut Centers for Disease Prevention and Control (CDC).
Data laporan mencatat pada tahun 2015, anak di bawah usia 12 tahun terluka dalam kecelakan mobil di Amerika Serikat sejumlah 121.000. Car seat dapat mengurangi kemungkinan kematian dalam kecelakaan mobil hingga 71 persen.
Maka dari itu, penting untuk belajar dan memahami bagaimana cara memasang car seat dengan benar agar anak tetap aman selama perjalanan.
Sering kali, para orangtua hanya asal saat memasang car seat tanpa mengetahui apakah yang dilakukan sudah benar atau salah. Untuk itu, kamu harus hindari lima kesalahan ini agar car seat dapat efektif melindungi keselamatan anak saat perjalanan di mobil. Apa saja itu?
1. Tidak mengencangkan tether atas car seat
Setiap mobil yang dijual setelah tahun 2001 memiliki tiga titik jangkar. Saat kursi mobil itu akhirnya diputar, penting untuk memastikan tambatan diikat. Satu-satunya masalah adalah 64% orang tua dengan kursi mobil menghadap ke depan tidak menggunakan tambatan atas kursi. Dari mereka yang melakukannya, lebih dari 50% tidak memasangnya dengan benar, sering mengikatnya ke pengait kargo atau mengarahkannya ke jangkar yang lebih rendah.
2. Terlalu cepat memindahkan posisi anak pada car seat
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan orangtua adalah mengubah car seat anak menghadap depan. Dilansir The Tot, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), direkomendasikan untuk menjaga keselamatan anak dengan car seat yang menghadap ke belakang setidaknya hingga berusia 2 tahun atau mereka sudah mencapai batas berat dan tinggi yang ditetapkan oleh produsen car seat.
Meskipun banyak orangtua yang khawatir saat kaki anak sudah mulai menyentuh sandaran kursi, namun ternyata anak masih bisa duduk nyaman dan aman dengan posisi lutut ditekuk saat car seat menghadap belakang. Kamu bisa ubah posisi anak menghadap ke depan saat mencapai usia sekitar 4 hingga 6 tahun, akan tetapi tetap sesuaikan dengan batas berat dan tinggi badannya.
3. Memasang car seat tidak pas
Car seat mungkin tampak mudah dipasang, tetapi sulit dipasang dengan benar. Beberapa kesalahan umum termasuk posisi kursi pada sudut yang salah; menggunakan sabuk atau jalur sabuk yang salah; dan tidak mengamankan kursi dengan cukup kencang. Jika kursi masih bergoyang lebih dari satu inci di kedua sisi, coba paskan lagi.
Selain itu, tidak seperti memakai suspender dan ikat pinggang untuk menopang celana, menggunakan kait dan sabuk pengaman secara bersamaan untuk mengamankan kursi mobil bukanlah keputusan yang lebih aman. Justru sebaliknya, pastikan untuk mengikuti manual untuk pemasangan yang benar.
4. Salah menempatkan tali pengaman dan chest clip
Guna memastikan keamanan anak saat terjadi kecelakaan, tali pengaman harus diposisikan pada ketinggian yang tepat. Untuk kursi yang menghadap ke belakang, tali tersebut harus setinggi bahu atau sedikit di bawahnya. Sedangkan, untuk kursi yang menghadap ke depan harus sedikit di atas bahu.
Selain itu, chest clip atau penjepit pada dada yang bisa menahan tali pengaman pada posisinya selama terjadi benturan harus setinggi ketiak, bukan di perut anak atau di dekat tenggorokannya. Kesalahan penempatan tali pengaman dan chest clip saat memasang car seat bisa berdampak fatal bagi keamanan anak.
5. Membiarkan harness bahu car seat longgar
Membiarkan harness bahu terlalu longgar, atau tidak memposisikan klip dada setinggi ketiak, cenderung dilakukan karena tidak ingin menyakiti bayinya. Namun, penting agar harness bahu tidak kusut dan rata di dada anak dan senyaman mungkin tanpa benar-benar menyakitinya.
Untuk memeriksa kekencangannya, gunakan metode cubit. Jika ada kendur pada tali pengikat bahu saat Anda mencubitnya dengan ibu jari dan telunjuk, berarti tali pengikat harus dikencangkan.