Jenis Mobil Listrik di Indonesia, Tips Pilih Sesuai Kebutuhan

Review Mobil – Memahami prinsip kerja mobil listrik dan jenis-jenisnya adalah langkah penting untuk menyadari bagaimana teknologi ini dapat mengubah cara kita berkendara.

Memahami perbedaan antara Battery Electric Vehicle (BEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) menjadi kunci dalam memilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan infrastruktur yang tersedia. Masing-masing jenis mobil listrik ini memiliki cara kerja dan keunggulan yang berbeda, mulai dari efisiensi energi hingga jangkauan jarak tempuh.

Keunggulan mobil listrik cukup beragam. Mobil ini lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi karbon sebagaimana kendaraan konvensional yang berbahan bakar minyak. Selain itu, saat ini banyak ditemukan mobil yang mampu dipakai berkendara sampai ratusan kilometer hanya dengan sekali isi daya listrik penuh pada baterainya.

Jenis Mobil Listrik di Indonesia

Jenis mobil listrik yang beredar di dunia otomotif Indonesia rata-rata sama dengan yang tersedia di pasar global. Perbedaan tiap jenis mobil listrik terletak dari cara kerjanya. Berikut berbagai jenis mobil listrik yang umum ditemui saat ini:

1. Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)

Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yaitu mobil yang bekerja memakai dua sistem penggerak yang didukung dengan tiga bahan sumber tenaga sekaligus yaitu bensin, biodiesel, dan listrik sekaligus.

Mobil listrik ini memiliki dua macam pengoperasian yaitu all electric mode dan hybrid mode. All electric mode yaitu mode menggunakan listrik sebagai sumber penggerak mobil. Ada pun hybrid mode yaitu mode memakai listrik dan bahan bakar minyak sebagai energi penggerak mobil sehingga terjadi sinergi antara keduanya.

Pada PHEV, baterai yang ditanam bisa diisi daya dengan bantuan sumber listrik eksternal. Pada mobil tersedia port charging. Pengisian daya juga didukung dari gerakan kinetis mobil sewaktu melakukan pengereman.

2. Battery Electric Vehicle (BEV)

Mobil listrik BEV adalah jenis kendaraan yang sepenuhnya bergantung pada tenaga listrik yang disimpan dalam battery pack.

Semua tenaga untuk menggerakkan mobil ini berasal dari sumber listrik yang disimpan dalam baterai, tanpa melibatkan bahan bakar fosil sama sekali.

Kerja mobil listrik BEV berfokus pada pemanfaatan energi listrik dari baterai untuk menjalankan motor listrik, menjadikannya pilihan yang sangat ramah lingkungan.

3. Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)

Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) merupakan jenis mobil listrik yang menggunakan hidrogen sebagai sumber energi utama. FCEV menghasilkan listrik melalui reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen, dengan uap air sebagai emisi.

Cara kerja FCEV dimulai dari tangki hidrogen bertekanan tinggi. Hidrogen dialirkan ke fuel cell stack, di mana terjadi reaksi elektrokimia dengan oksigen dari udara. Reaksi ini menghasilkan listrik yang kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik.

Tantangan utama untuk adopsi FCEV adalah keterbatasan infrastruktur pengisian hidrogen dan biaya produksi hidrogen yang masih tinggi, meski di sisi lain juga memiliki beberapa keunggulan lainnya.

4. Hybrid Electric Vehicle (HEV)

Mobil HEV menggabungkan tenaga listrik dengan mesin bensin atau diesel. Tipe mobil listrik ini menggunakan motor listrik sebagai tambahan, bukan sebagai sumber tenaga utama.

Mobil listrik HEV mengandalkan kedua sumber energi untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi. Dengan kombinasi ini, kendaraan dapat beroperasi lebih efisien dibandingkan kendaraan yang hanya menggunakan mesin pembakaran.

Tips Memilih Jenis Mobil Listrik Sesuai dengan Kebutuhan

Memilih mobil listrik sebagai kendaraan harian perlu pertimbangan. Pembelian kendaraan ini sebaiknya menyesuaikan kebutuhan. Berikut berbagai hal yang sebaiknya diperhatikan:

    • Pastikan daya listrik di rumah memadai untuk pengisian baterai. Mobil listrik biasanya lebih utama dilakukan pengisian daya pada baterainya dari rumah ketimbang ke SPKLU.
    • Pahami kapasitas baterai dan jarak tempuh maksimal dari mobil listrik. Semakin besar kapasitas baterai dalam menyimpan listrik, jarak tempuh akan semakin jauh. Hal ini meminimalkan lebih sering mampir ke SPKLU untuk mengisi daya.
    • Perhatikan masa garansi baterai mobil listrik. Produsen mobil listrik biasanya memberikan jaminan pada baterai yang ditanam. Semakin lama masa garansi, artinya baterai memiliki kualitas yang baik dan dijamin apabila terdapat kendala selama masa garansi.
    • Pahami mengenai cara perawatan mobil listrik. Perawatan mobil listrik cenderung lebih mudah dibanding mobil konvensional. Meski demikian, pemilik mobil listrik perlu tahu pula mengenai periode servis rutin, suku cadang, dan sebagainya.
    • Beli mobil listrik sesuai kebutuhan dan anggaran. Membeli mobil listrik sebaiknya sesuai kebutuhan. Jika hanya dipakai harian di dalam kota, bisa memilih yang harganya “murah” seperti Wuling Air EV. Pembeli yang menginginkan kenyamanan dan fitur banyak untuk sebuah mobil listrik, dapat memilih seperti Hyundai Ioniq 5 dan sebagainya.
    • Pertimbangkan mengenai keberadaan asuransi bagi mobil listrik. Asuransi mobil diperlukan karena biaya perbaikan pada mobil listrik bisa lebih besar dari mobil konvensional. Kepemilikan asuransi membantu meminimalkan risiko pembengkakan pengeluaran dana di masa depan.
Share:

Author: pangeranbertopeng